Definisi Menjadi Dewasa yang Sesungguhnya

Menjadi Dewasa
Definisi Menjadi Dewasa yang Sesungguhnya.
Sumber gambar : istockphoto.com

Definisi Menjadi Dewasa yang Sesungguhnya - Menjadi tua adalah sebuah kepastian, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan. Kedewasaan bukan diukur dari berapa lama kita hidup di dunia ini atau berapa usia kita, melainkan dari kebijaksanaan kita dalam menjalani hidup.


Sekali lagi, dewasa itu bukan soal umur. Dewasa adalah saat kamu tahu kapan harus bertindak sesuai porsi—nggak berlebihan, tapi juga nggak kurang.


Dewasa itu ketika kamu nggak lagi sibuk membandingkan dirimu dengan orang lain. Kamu sudah bisa berdamai dengan diri sendiri, tahu mana yang benar-benar dibutuhkan, dan mana yang cuma keinginan sementara. Bahkan, kamu bisa dengan mudah melepaskan keinginan tersebut tanpa merasa kehilangan.


Kamu juga tahu kalau kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu ciptakan sendiri. Dewasa berarti fokus pada diri sendiri dulu, sebelum mencoba mengubah orang lain. Karena kamu paham, untuk mengubah dunia, kamu harus mulai dari diri sendiri.


Menjadi dewasa juga berarti menerima orang lain apa adanya, menghargai perbedaan, dan bisa berempati pada sudut pandang mereka.


Kedewasaan nggak datang tiba-tiba; butuh proses, dan setiap orang punya jalannya masing-masing. Dewasa itu bukan sekadar bisa cari uang sendiri, punya pekerjaan tetap, atau sudah bisa beli rumah dan mobil.


Bukan soal itu!


Dewasa adalah ketika kamu bisa menghapus air matamu sendiri dan bangkit kembali dengan caramu. Dewasa itu saat kamu bisa menyelesaikan masalahmu sendiri tanpa merengek ke orang tua.


Kamu tahu mana yang perlu dipermasalahkan dan mana yang lebih baik diabaikan. Kamu nggak perlu memaki atau berkata kasar saat marah, baik itu kepada pasangan, sahabat, atau teman.


Dalam perjalanan menjadi dewasa, kamu mulai hidup lebih sederhana—baik dalam penampilan, gaya hidup, bahkan dalam urusan jodoh. 


Kenapa?


Karena kamu mulai percaya pada dirimu sendiri. Kamu tahu bahwa tanpa makeup tebal, baju mahal, atau aksesoris mewah, kamu tetap berharga.


Kamu sadar bahwa hidup itu sederhana, yang bikin ribet adalah gaya hidup yang kita pilih. Dan meskipun kamu masih punya kriteria dalam memilih pasangan, kamu jadi lebih fleksibel dan nggak lagi terjebak dalam hal-hal yang superfisial.


Semakin dewasa, kamu akan semakin nyaman dengan hubungan yang nggak banyak diumbar ke publik. Cinta yang dewasa nggak butuh pamer, drama, atau segala hal yang berlebihan.


Menjadi dewasa itu memang nggak mudah, karena dewasa lebih kepada bagaimana kita memahami dunia, bertanggung jawab atas setiap tindakan kita, dan memperlakukan orang lain dengan hormat dan empati.


Orang dewasa tahu kapan harus serius dan kapan bisa santai. Mereka tahu kapan harus berbicara dan kapan lebih baik mendengarkan.


Mereka nggak menyalahkan orang lain ketika ada masalah, tapi siap bertanggung jawab atas konsekuensi dari setiap tindakan mereka. Mereka belajar dari kesalahan dan berusaha untuk nggak mengulanginya lagi.


Dewasa juga soal menjaga hubungan dengan orang lain. Orang dewasa paham betapa pentingnya komunikasi yang baik, menghargai perbedaan, dan berusaha membangun hubungan yang sehat.


Mereka bisa bekerja sama dengan orang lain dan jadi pendukung yang baik bagi teman dan keluarga.


Kadang, menjadi dewasa berarti harus menghadapi situasi sulit dan membuat keputusan berat. Tapi itu semua adalah bagian dari proses untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan bertanggung jawab.


Pada akhirnya, dewasa itu bukan tentang seberapa tua kita, tapi bagaimana kita memahami dan menghadapi hidup. Ini tentang menjadi pribadi yang bisa diandalkan, yang membawa dampak positif bagi orang di sekitar kita. 


Kedewasaan adalah perjalanan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Menjadi dewasa adalah pilihan, karena dewasa adalah wujud cinta pada diri sendiri.


Terima kasih atas kunjungannya