Iga Bakar Merapi. |
Namanya daging iga biasanya identik ada tulangnya, yaitu tulang iga atau tulang rusuk. Tapi tidak semua daging iga dijual dengan tulangnya, mungkin karena tulang rusuknya hilang. Ya…, seperti kamu yang tercipta dari tulang rusuk saya yang hilang satu. Eaaaa, jadi ngelantur.
Kedai Iga Bakar Merapi di Jalan Dago |
Apa sich yang beda dari Iga Bakar Merapi?
Yupz, yang beda dari kedai iga bakar cobek ini adalah tidak menyediakan menu lain. Dalam arti hanya menjual iga bakar. Karena fokus sama satu menu, rasa iga bakarnya dijamin lezat dan beda dengan yang lain. Daging iga bakar tanpa tulang, plus tumis bawang bombay, tomat, dan kentang dikuah pakai kari, kemudian disajikan dalam cobek panas (pengganti hot plate).
Buat kamu yang suka pedas, ada lima pilihan level pedas. Satu level isinya dua cabe domba yang diiris. Tapi karena saya anti pedas dan nggak suka cabe-cabean, saya pesan iga bakar cobek tanpa pedas.
Cara makannya ada dua kubu nich, seperti kubu bubur diaduk dan nggak diaduk. Iga Bakar Merapi bisa disantap terpisah antara daging dengan nasi, bisa juga dicampur alias diaduk. Saya lebih suka yang diaduk karena bumbunya yang nempel di cobek bisa nempel ke nasi.
Eh iya, Iga Bakar Merapi ini satu atap dengan kedai Sedia Kopi. Cocok banget buat kamu yang suka minum kopi. Untuk tempat makannya bisa pilih di dalam ruangan dan outdoor. Meskipun tempatnya mungil, tapi enakeun buat nongkrong. Udara di sekitarnya cukup sejuk karena lokasinya di kawasan Dago atas. Kalau menjelang malam lumayan dingin.
Hayu atuh kulineran di Iga Bakar Merapi, harganya relatif terjangkau. Harga normal per porsinya Rp 40 ribu, sudah termasuk nasi dan minuman. Tapi selama masih promo harganya cuma Rp 29 ribu. Ayo buruan diserbu selama masih ada promo.
Baca juga HokBen Hadirkan Kembali Menu Bento Ramadan Selama Bulan Puasa
Terima kasih atas kunjungannya