Flash Blogging "4 Tahun Indonesia Kreatif". |
Flash Blogging "4 Tahun Indonesia Kreatif" Bandung - Sebagai seorang blogger yang aktif di sosial media, saya memanfaatkan semua kanal akun sosmed untuk berbagi informasi positif. Tidak mudah mempercaya semua informasi yang melintas di time line medsos, istilahnya disaring dulu sebelum disharing.
Bukan sok pintar, tapi ini demi kebaikan terutama bagi diri sendiri. Setelah sekian lama belajar memahami tentang bersosial media yang bijak, akhirnya saya pun mengerti kenapa pemerintah melarang menyebarkan informasi hoaxs.
Ada beberapa manfaat yang saya rasakan dengan menahan diri dari penyebaran berita yang enggak jelas sumber dan kebenarannya. Salah satunya adalah, orang lain akan lebih percaya dengan apa yang saya sebarkan di medsos, karena saya tidak menyebarkan informasi hoaxs.
Media sosial harus bisa dimanfaatkan secara produktif dan positif. Pesatnya pertumbuhan media sosial harus diikuti dengan pengetahuan kesadaran bermedia sosial yang bijak. Medsos harus dimanfaatkan sebagai wadah untuk berkreasi positif sehingga bernilai ekonomi.
Ketika akun sosial media kita bernilai positif atau bahkan memberikan manfaat bagi orang lain, maka kita pun akan mendapatkan balasan yang setimpal atau bahkan bisa menjadi sebuah penghasilan. Sebagai contohnya adalah akun yang digunakan untuk berjualan online.
Berjualan lewat sosial media bisa banyak mendapatkan keuntungan, karena jangkauannya tidak terbatas. Nah untuk yang berjualan menggunakan sarana online tersebut biasa disebut sebagai pelaku ekonomi kreatif digital.
Potensi ekonomi kreatif digital di Indonesia sangat besar dan harus dimanfaatkan. Apa lagi saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna internet nomor empat terbesar di dunia.
Pengguna aktif bermedia sosial didominasi oleh generasi millennial dengan rentang usia 20 sampai 34 tahun. Maka tidak menutup kemungkinan dari sekian banyak pengguna internet tersebut berbelanja melalui layanan jualan online.
Namun Upaya memberdayakan sektor ekonomi kreatif digital tentu memerlukan kebersamaan dan juga sinergi dari semua pihak. Yang lebih penting lagi dengan pesatnya teknologi informasi belakangan ini penggunaan media sosial menjadi salah satu yang menentukan.
Anak muda kreatif memiliki kewajiban untuk mengisi ruang-ruang medsos dengan hal-hal yang lebih positif dan produktif. Jangan menyebaran konten yang tidak berdasarkan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan yang tidak disertai dengan sumber yang jelas atau biasa disebut hoaxs.
Lalu apakah kita sudah menjadi anak muda kreatif?
Nah, kebetulan nih kali ini saya bareng teman blogger Bandung lainnya hadir di acara “Flash Blogging 4 Tahun Indonesia Kreatif” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di Hotel Aryaduta Bandung. Jumat 23 November 2018.
Di acara ini hadir Handoko Darta selaku Tim Komunikasi Presiden membahas tentang karakter anak muda yang kreatif. Yuk kita intip ada karakter apa saja.
Sebenarnya ada banyak karakter anak muda keatif yang bisa dibahas, namun karena waktunya terbatas, Handoko hanya mengambil enam karakter anak muda.
- Peduli
- Kreator
- Orang biasa
- Pahlawan
- Cendikiawan
- Ekplorer
Baca juga Pucuk Coolinary Festival Bandung
Terima kasih atas kunjungannya